Belum Ada Judul (ini cerita fiksi , kalo ngawurnya banyak harap maklum , emang niat)

My Name Ramon

Namaku Ramon . Ramon Farid Ardiansyah . Aku manusia biasa yang lahir dari rahim Ibu ku . Hari ini seperti biasa , aku hanya mengawasi pemasukan mebelku . Dan hari ini aku akan datang dihari pernikahan wanita yang kucintai , tapi sebelumnya ada kisah yang mungkin bisa jadi pelajaran untuk kamu semua .


Kalo kamu mau tau , sebenernya aku adalah anak kecil cerdas yang datang dari masa depan dan terjebak dalam tubuh manusia ini , IQ ku 130 not bad untuk ukuran remaja berumur 23 ini . Tiba – tiba terlintas dalam pikiran aku buat bikin blog lalu nulis kisah , eh , bukan nulis , tapi ngetik . Siapkan makanan ringan di dekat kamu biar gak bosen baca ini di layar yang ada tepat di hadapanmu .

Social One Tragedy
Pagi itu , aku duduk di bangku paling belakang bersama teman ku , Rizal . Rizal bagiku bukanlah manusia melainkan alien dari planet Dragon Ball , orangnya aneh , tapi cuma dia yang asik . Hari itu aku belajar Pendidikan Kewarganegaraan , kegiatan belajar mengajar baik - baik saja , sampai saat ada seorang murid dari barat daya berteriak
"woy , siapa nih yang ngentut"
tak lama kemudian  guruku mengendus adanya aroma laknat di kelas ku
"wah iya nih bau , ayo ngaku siapa yang kentut ?" bicaranya khas dengan logat jawa pedalaman .
pikir ku "ini guru ku kenapa **** banget ya mana ada tersangka kentut mau mengaku"
 (maaf di sensor takut karma ngejek guru)

Akhirnya , semua siswa tidak ada yang mau mengaku . Dan semuanya di hukum jalan jongkok . Dan berita bagusnya guruku tidak mau mengajar , dan lebih bagusnya lagi semua guru tak mau mengajar hari itu , karena guruku menyebarkan fakta tentang betapa baunya kelas ku . Namun , menurutku yang harus di marah adalah guruku , karena kurasa dia lah yang kentut . Kenapa ? karena kulihat guruku celana bagian belakangnya basah , mungkin itu adalah bonus kentutnya yaitu percikan kotoran neraka .Jangan di bayangin , Jijik

Dialah Putri
Selama 3 bulan sekolah , semua biasa saja . Setiap hari ketemu sama si bocah kampret , Rizal . Entah kesurupan dimana tiba - tiba dia duduk di samping ku sambil mesem - mesem gak jelas .
"eh kampret lu kenapa ?" ya , kampret adalah sebutan untuk Rizal . Sangat cocok
"kagak gue seneng aja"
"seneng kenapa ? , abis dapet Pak Soekarno(duit 100 ribu) di jalan ?"
"bukan Mon , si Intan nembak gue"
"Intan kelas IPA , mungkin dia lagi gak waras kali"
"yee si tolol , serius gue nih"
"berarti gue dapet PJ ? "(Pajak Jadian , Jaman itu masih berlaku)
"tenang lu mau apa , ntar gua jajanin"
"oke siap"
aku seneng temanku sudah punya pendamping , walaupun hanya untuk beberapa bulan saja , aku yakin dia pisah , bukannya mau mendoakan tapi ya begitu lah Rizal . Tiba - tiba Rizal nanya
"Mon kapan lu punya gandengan ?"
"tunggu aja beberapa menit lagi , dia akan manggil terus ngajak gua jalan"
"sombong banget lu"
"liat aja"

 Waktu itu sedang belajar ekonomi , gurunya killer tampangnya seperti Tukul Arwana , guruku ini memberi kami tugas rumah , tugasnya asik , yaitu mengunjungi kantor pusat Bursa Efek Jakarta . Tanpa ada angin dan hujan , tiba - tiba Putri manggil aku
"Ramon"
"iya , kenapa ?"
"lu nanti perginya kesononya naik apa ?"
"motor mungkin"
"boleh gak gue nebeng sama lu , boleh ya , boleh ya"
"iya , iya"
"oke , besok aku tunggu di depan masjid"
"okeh"
Ya betul , Putri adalah perempuan idaman ku , dia baik , imut , senyumnya , manis dan galak . Putri gak terlalu pinter , terkadang dia nyontek ke google . Dia punya prinsip , "kalo google gak bisa jawab , Ramon yang bisa jawab" . Inilah titik dimana gua di manfaatin , tapi kalo buat Putri apa aja boleh dah .

  Sambil mesem - mesem , tiba - tiba Rizal nanya aku .
"oh itu Mon , pacar lu"
"belum jadi pacar , gua malah gak mau dia jadi pacar gua"
"emang kenapa ?"
"biar gua bisa sayang terus . kalo  pacaran sayangnya cuma awal bulan , kalo akhir bulan ya gitu , mengkerut kayak dompet karyawan swasta"
"hmm .. asik dong lu bisa bareng sama Putri"
"ya lu ajak dong si Intan , biar lu gak kesepian"
"iya bener Mon , kadang - kadang lu pinter juga"
"gua emang pinter , lu yang terlalu bego"
"sialan lu"
"hahahaha"
saat itu guruku sudah mulai belajar serius , jadinya aku berhenti bercakap ngawur sama Rizal.

Hari itu pun berlalu dan aku nongkrong bareng dengan temanku dulu di warung kopi , tak jauh dari sekolah , jaraknya hanya 70 meter .
Ketika sedang asik makan roti panggang rasa coklat dan minum es sirup rasa jeruk sambil bercanda ria dengan temanku , tiba - tiba datang jin dari  sekolah lain , dia datang sambil marah - marah .
"misi bos !! , disini ada yang namanya Aldo ?" dengan nada tinggi
"maaf mas gak ada" kata Handan temanku
"serius nih !!" jin nya makin nyolot
si Handan langsung berdiri dan bilang "gak ada mas , cari aja di tongkrongan sono"
akhirnya jin aneh itu berlalu dengan wajah tak tampan .
oh ya , itu Handan , temanku . Dia orangnya asik , gak terlalu pinter , tapi dia punya impian untuk membelokkan waktu , wow sebenarnya aku tahu kalo itu teori Einstein . Impian Handan tak hanya sampai disitu , dia juga pernah berharap pulang sekolah naik helikopter , kenapa ? , katanya "Jakarta Macet".

Akhirnya aku pulang ke rumah , baru sampai kamar tidur , handphone ku berdering , pas kulihat handphone tampilan di layar unknown number , pasti si kampret nih nelepon , yasudah aku cuekin telepon itu berdering . Tidak lama kemudian ada sms dari nomer yang belum terdaftar , isinya
"hei , ini Ramon kan , kok gk di angkat"
ku balas gini
"bkn di angkat , tpi di jwb , ini kan handphone bkn barbel"
"hahahaha bisa aja" (aku tau dia gak tawa walaupun balesannya hahahah , heheheh , bruakakaka , ckckckck , wkwkwkwk , hohohoho , hihihihi , agagagga , dan masih banyak yang aneh)
"eh, ini siapa ? ada perlu apa ?"
"ini Putri , Ramonnnnnnnn"
"oh Putri , ada apa ya ?"
"bsok brangkat ke sono jam berapa ?"
"sore aja , kita kan cuma di sruh foto kantornya"
"oke deh"
"iya"
"see you"
"see you , apa artinya"
"ih , lu gak tau ?"
"tau , cuma ngetes lu doang"
"ihhhhh"
"hahahahha"(nah ini baru gua ketawa beneran)

aku tahu Putri gak akan bales , pastinya dia kehabisan topik pembicaraan , tapi aku lelah mau tidur dulu .


Malam Menusuk
Sore itu aku sudah janji menunggu di depan masjid dekat rumah Putri , karena lama , akhirnya ku sms .
"Put , jgn lama , nanti gua di lalerin"
"hehehehe , iya ini lagi otw"
Akhirnya dari kejauhan bidadari berjalan santai , dengan mengenakan T-shirt putih bergambar hamtaro sedang memakan biji bunga matahari , dia juga memakai celana jeans panjang dan sepatu converse warna biru , ya saya sangat suka . Khayalan ku itu berlanjut ketika dia kibaskan rambutnya , lalu mengikat rambutnya menjadi model ponytail , yes That Girl Ponytail.

Terlalu lama berkhayal , Putri pun menepuk pundak ku .
"hei , lu malah bengong , ayo jalan"
"eh iya"
Akhirnya ku menghidupkan mesin motor ku , motor ku modelnya RX-KING tahun 1996 , tenaganya masih kuat , bodynya masih mulus , bisa dah nego halus . Eh , kenapa malah jualan , ayo balik lagi ke cerita .

Ku pacu motorku ke arah kantor Bursa Efek Jakarta di daerah Jalan Jend.Sudirman . Sampai aku tak sadar Putri memeluk ku dengan erat , aku tahu alasannya hanya ada 2 : TAKUT dan SANGAT TAKUT . Soalnya aku memacu motorku hampir 90km/jam , maklum calon pembalap .

Sampai di depan kantor Bursa Efek Jakarta , Putri pun turun dan mengucap "Alhamdulillah" . Lalu aku bertanya
"kenapa Put ? , Lu mual naik motor sama gua ?"
"iya nih"
"Lu udah makan belum ?"
"Belum Mon"
"ihh , nyiksa badan aja lu, ayo cari makan dulu"
"gue gak bawa uang"
"gua bayarin"
"ihhh gua seneng banget"
dalam hati aku bicara "aduh Putri lu tuh cantik , anak polisi , masa iya gak punya duit" . Dan terlihatlah tukang Nasi Uduk Pecel Lele . Aku waktu itu mesen lele dan Putri makan ayam , lalu Putri ajak ngobrol
"Mon"
"iya, kenapa ?"
"lu suka lele ?"
"iya"
"bukannya lele makan kotoran kita ya"
"liat aja nanti , kalo pas di goreng lelenya lurus , berarti lelenya makan kotoran manusia , kalo bengkok dia makan pakan ikan"
"lu tau dari siapa ?"
"dari Handan"
"hah ? emang iya ?"pasang wajah kaget tapi imut kok
"iya Putri , dah makan dulu"
"siap"

Sore itu aku makan pecel lele di dekat kantor itu , tukang pecel lelenya baik , aku dapet diskon . Sebenernya bukan diskon , aku cuma nawar harga . Selesai makan , Putri langsung motret Kantor Bursa Efek dengan bermacam gaya . Oh ya , bukan Putri yang motret , aku yang motret Putri yang gaya , Putri cuma satu kali motret aku , bukannya pelit , ya gitu lah wanita . Sudah lelah berfoto dengan bermilyar gaya akhirnya kami pulang , Putri memeluk tubuh ku dengan erat , aku tahu dia takut , akhirnya ku pelankan laju motor ku , lalu ku bertanya
"Put , lu takut ?"
"iya"
"kenapa gak bilang , kan bisa gua pelanin"
"hmm ,, maaf deh"
"maaf di terima"
"eh ,, ahaha"
Ku pelankan laju motorku , dan Putri masih memeluk erat tubuhku dan aku penasaran apa yang sedang Putri rasakan .
"Put"
"iya"
"kan gua udah gak ngebut"
"terus ?"
"kok lu tetep meluk gua"
"Aishiteimasu"
"hah apaan tuh ?" jujur gua bloon kalo belajar bahasa jepang , gak begitu menarik , lagian juga cita - cita gua bukannya jadi aktor hentai .
"bukan apa apaan kok"
"ih serius"
"nanti lu juga tau"

 aku nganterin Putri sampai depan rumahnya . Ternyata ada Ibunya Putri .
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"Ibunya Putri jawab
"maaf bu motornya berisik"
"gak apa apa , eh Putri ngerepotin kamu gak"
"oh Putri sang ..." Putrinya malah nyubit aku
"enggak ngerepotin bu"
"hmm makasih ya , Ramon"
"iya , bu saya langsung pulang ya"
"Ramon gak mampir dulu ?"
"makasih , mungkin lain kali , saya pulang dulu Bu , Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"

Jujur , aku senang jalan dengan dia , mungkin hanya satu yang benci sama dia , dompet aku .

Putri Menangis
Tidak terasa aku sudah naik kelas , manusianya pun tak berubah sama seperti waktu di kelas 11  , tapi di kelas 12 aku satu meja sama Handan , karena Rizal mulai agak jorok , aku jadi males . Soal Putri , dia udah punya pacar . Aku tidak cemburu , aku hanya mendoakan agar Putri bisa bahagia dengan pacarnya . Untuk apa aku merebut Putri dari pacarnya , aku tidak jahat .

Hari itu hari kamis akhir semester 1 , beberapa hari sebelumnya guruku memerintahkan satu kelas untuk membuat kelompok 1 kelompok 5 orang , seperti biasanya aku satu kelompok bareng Handan , Rizal , Riko , dan Burhan . Nah , Riko adalah manusia unik , mungkin dia di susui oleh Tyranosaurus alias T.REX . Kalo Burhan , orangnya kalem , diem , ternyata nonton video porno , emang kacau orang ini tapi anehnya dia banyak ceweknya , aku rasa ceweknya lagi ngeindur atau tidur sambil jalan.

Tepat  pada hari kamis , kami menjualkan puding buatan kami atas perintah guru kami . Sudah dapat di prediksi "Gak ada yang beli" , akhirnya aku nawarin ke kelas nya Intan pacarnya Rizal . Gak tau nya lagi ulangan Matematika , harus jualan kemana nih .

Tiba-tiba terdengar suara orang nangis dekat perpus tak jauh dengan kelas Intan , ya itu Putri , lalu aku hampiri dan ku tanya .
"nangis ngapa lu ?"
Putri masih menangis , aku tanya sama temennya yang cuma bisa liatin dia nangis
"heh , kenapa nih Putri nangis ?
"gak kenapa Mon" Putri sambil ngusap air matanya
"yakin ? yaudah"
"iiiihhhhh ,, cowok gak bisa peka"
"lah iya , lu kenapa ?"
"gak apa apa kok"
Ini adalah posisi dimana aku bingung mau ngomong apa , aku pergi di bilang gak peka , aku tanya malah bilang gak apa apa , HOYONG NA NAON ?? .
"ada yang bikin kamu nangis ?"
"iya"
"Andri ?" langsung kutanya apakah pacarnya yang buat Putri nangis
"ngg" dia geleng - geleng kepala
"Andri ?"
masih geleng kepala
"Serius .."
"iya"
"lu duduk aja disini , gua mau ke kelas Andri dulu"
"ngapain ?"
"mau cari tahu"
setelah mendengar kata iya dari mulutnya , langsung aku menuju ruangan Andri dan aku menyuruh Desi saudara Putri untuk menahannya disini . Kebetulan sekali ada guru killer di kelas Andri , tak pakai pikir panjang , langsung ku hampiri Andri dan menghantam matanya dengan bogem mentah . Teman kelas Andri keluar semua kulihat 3 orang menahanku , aku pun lompat ke atas meja dan menendang wajah Andri , tak peduli apapun yang kulakukan saat itu , kalaupun ada yang buat Putri menangis meskipun itu Kepala Sekolah , akan kuhajar dia .

Terdengar di telinga ku
"udah Mon , lu masalah orang ikut campur aja" .
"bukan gitu , kalo dia emang sayang sama Putri , jangan sampai bikin dia nangis" bentakku
"iya maaf Mon" Andri hanya memegang matanya yang bonyok
"awas aja kalo gua liat lagi Putri nangis gara-gara lu , jangan harap hidup di bumi"
mendengar itu teman ku kaget bagai kesetrum alat kejut jantung seperti di rumah sakit .

Lanjutannya besok ya.. makasih udah mau baca ,, mohon tinggalkan jejak

Post a Comment

2 Comments