Ramon season 2 eps.3

Yang Tenang
Ini adalah hari pemakaman Adit , semua temanku datang dan mendoakan Suami Putri yang sudah di bungkus dengan kain putih tanpa dijahit . Saat itu aku yang masuk ke dalam kubur Adit dan melantangkan suara adzan dan iqomah di telinganya sebagai suara terkahir yang Adit dengar dan aku akan berjanji menjaga Putri apapun yang terjadi walau dengan nyawaku , aku akan menjaganya .

Ku buka tali yang mengikat kain yang membungkus tubuh kaku Adit , kulihat wajah Adit tersenyum . Selamat Jalan Adit , You the Real MVP , terima kasih selama ini telah membuat Putri bahagia dan sekarang tugas itu dilanjutkan oleh ku . Yang tenang disana .

Liang lahat pun diisi sampai padat , air mawar kusiram dengan merata , tidak lupa ku tabur kembang yang sudah disiapkan teman ku dan kulihat Putri masih menangis karena kepergian Adit , lalu Putri berdoa di depan makam Adit . Setelah selesai , Putri mengajakku untuk pulang .

Dalam perjalanan pulang dengan mengendarai motor ku menembus udara panas di daerah ini , selama perjalanan Putri hanya terdiam , bahkan dia tak mengeluarkan satu katu , entah apa yang ada di benak Putri . Lalu aku coba mencairkan suasana 
"Put , lu laper gak ?"
Namun Putri terdiam
"lu inget gak pas kita makan di warung pecel , terus cerita tentang teori si Handan"
Putri masih terdiam dan aku mencoba berhentikan motor ku lalu ku bujuk Putri
"Put , kita makan yuk . Gua tau lu belum makan dari kemarin"
"gua gak mau makan Mon"
"yaudah lu maunya apa ?"
"gua mau maen game"
"game apa ?"
"game yang biasa lu maenin"
"RF ?"
"iya itu"
"ohhh , tapi lu makan dulu ya"
"iya deh , yaudah cepetan gua laper"

Nah inilah yang aku mau dari Putri tak pernah munafik . Sesampainya di Warung Pecel aku pun coba untuk nge-joke dihadapannya 
"Put , masih inget teori si Handan"
"teori apa ?"
"teori ikan lele ?"
"ohhh , gak lucu"
"ohh yaudah deh"
Ternyata dia masih sedih , lalu aku bisa apa ? nge-joke aja salah . Lebih baik ikut ucapannya saja daripada aku terus-menerus salah .

Setelah selesai makan aku bertanya kembali
"abis ini lu mau kemana ?"
"gua mau balik lagi ke pemakaman"
"ya ampun Put , kita kan baru aja dari situ , kenapa balik lagi ?"
"gua mau doa di depan makam Adit"
"beneran ?"
"iya bener"
"yaudah ayo"
Akhirnya aku kembali ke pemakaman dimana Adit dikuburkan , lalu aku menemani disamping Putri dan kulihat Putri berdoa tapi aku tidak bisa mendengar apa yang dia doakan . Tak lama dia minitikkan air mata , dia kembali menangis dan aku juga merasakan kesedihan yang Putri rasakan . Lalu ku coba mengelus punggungnya dan berkata
"sabar Put , Adit udah tenang disana kita cuma perlu doain dia doang"
"iya gua tau !!" dengan nada membentak
Seketika ku dengar nada yang tidak pernah kudengar sebelumnya , semoga dengan ini hatinya kembali menjadi tenang .

Ketakutanku
Sudah 7 hari aku menemani Putri untuk berdoa atas kepergian Adit , mendiang suami Putri (biasanya disebut nujuh hari atau tujuh hari atas meninggalnya seseorang) . Dan selama itu juga Putri mencoba menghilangkan rasa kehilangan dengan bermain game online , bahkan cara bermainnya melebihi aku dan Adrian .

Yang ku takutkan , karena terlalu maniak dengan game online akhirnya dia melupakan semua kenangan bersama suaminya dan tidak mendoakannya lagi . Sampai pada suatu siang di game online dan aku mencoba untuk whisper(berbisik di game online) Putri .
"Put"
"iya Mon"
"ke makam Adit lagi yuk ?"
"mau sih , tapi nanti aja , lagi sibuk chip braker"
"beneran nanti aja"
"iyee ah , gua lagi sibuk nih"
"iya maaf"
ini lah yang aku takutkan , Putri terlalu fokus di dunia game sampai lupa dengan kehidupan nyata , bahkan yang terakhir ku dengar dari Ibunya "Putri hampir 12 jam berada di depan komputer dan hanya bermain game , dia hanya menghentikan permainannya jika dia lapar dan ingin mandi" .

Akhirnya kuputuskan untuk ke rumahnya . Ketika ku sampai rumahnya , kulihat Ibunya sedang duduk di kursi kayu persis depan rumahnya . Lalu ku coba untuk mengobrol dengannya
"Assalmualaikum Bu"
"Walaikumsalam , eh nak Ramon"
"iya , hmm Putrinya ada Bu ?"
"ada , mendingan kamu masuk aja , dia setiap hari maen game terus nak Ramon"
"oh , oke saya masuk dulu Bu"
"iya iya silahkan"

Lalu aku masuk ke kamar Putri dan mendapati dia sedang bermain game online dan aku coba menepuk pundaknya dan bertanya
"gak bosen ?"
"apaan sih lu dek , jangan ganggu kaka lagi main" Putri tidak menoleh dan aku di sangka adeknya Putri
"gua Ramon Put" aku coba menegaskan dengan mendekatkan wajahku ke monitor komputer
"astagfirullah , ternyata elu Mon" Putri kaget
"hahahaha , iya , ayo keluar kita jalan-jalan"
"ah males gua , mending gua maen RF aja"
"udah ayo mandi , ganti baju , ada yang mau gua kasih tau"
"ahh , iya deh , ayo"
"yaudah mandi dulu , masa kumel kayak gini mau jalan"
"iya iya"
"gua tunggu di depan ya"
"iyaa"
Selagi menunggu Putri mandi , aku mengobrol dengan Ibunya . Katanya cuma sama aku saja Putri bisa nurut , walaupun masih ogah-ogahan dan menurut Ibunya Putri sudah mulai berubah sejak kepergian Adit , bukan ke arah yang lebih baik namun ke arah yang sedikit buruk . Oleh karena itu aku mengajaknya jalan-jalan agar dia tidak terlalu fokus dengan game online .

Setelah menunggu sekitar 20 menit kulihat bidadari keluar dari tempat bersemayamnya , dia memakai T-Shirt Raglan dengan tulisan I never Give Up di bagian depan dan memakai celana jeans panjang tidak lupa dia mengikat rambutnya sehingga membentuk model ponytail .

Ah , sepertinya aku merasa de javu , dalam sesaat aku terdiam dan terbangun ketika Putri menepuk pundak ku dan berkata
"kenapa bengong aja , ayo jalan"
"sebelum jalan gua boleh bilang sesuatu ke lu gak ?"
"boleh , apa tuh ?"
"lu cantik hari ini , semoga selamanya terus seperti ini"
namun dia terdiam , tapi ingat aku kan punya spion dan yang kulihat di spion Putri tersenyum .

Akhirnya aku mengajaknya jalan-jalan , entah kemana aku ngider-ngider ngalor ngidul gak jelas Putri pun merasa senang dan ketika ingin pulang aku sempatkan ke tempat yang akan membuat Putri lebih mengenal siapa dirinya
"kita mau kemana ini Mon ?" tanya Putri
"udah nanti juga lu tau"
"kayaknya gua kenal jalan ini"
"lu emang tau jalan ini Put"
"iya tapi kemana ? , oh iya ini jalan ke makam Adit kan"
"iya"
"terus ngapain kita kesana ?"
"ya ngirim doa dong , dia dulu juga suami lu kan ?"
"iya sih"
"yaudah , lu kan cuma bisa doain sekarang . Jangan mantengin monitor PC mulu"
"hehehe iya Mon"
"gua sih gak ngelarang lu maen game , tapi ya dibatesin lah jangan sampe lu jadi lupa waktu"
"iya Ramon maaf deh"
"gak usah minta maaf kan gak ada yang salah"
"heheh iya iya"

Sampai di makam kami pun berdoa dan membersihkan makam Adit , kami tak lama berada di pemakaman karena hari juga sudah sore . Tapi ada suara menyeramkan dari perut Putri
"lu laper ?"
"iya Mon"
"kenapa gak bilang"
"hahaha"
"dah ayo ikut gua , kita makan di tempat kesukaan gua"
"dimana ?"
"udah ikut aja , nanti lu bakal seneng dah"
"oh oke deh"

Akhirnya aku pergi ke daerah Jakarta Selatan , ke Restoran milik Adrian . Oh ya aku lupa , Adrian itu punya Restoran yang terkenal se-Jakarta tepatnya berada di daerah Kemang . Aku sengaja mengunjungi Restorannya , biar gratis hehehehe .

Aku Menyukaimu
Malam itu aku sedang bermain game , tak lama Putri menelepon ku dan dengan berat hati aku logout dari game
"hai Mon"
"iya Put , ada apa ?"
"gua mau jalan-jalan sama lu"
"jalan-jalan kemana ?"
"kemana ya ?" dengan nada meledek
"ke puncak aja yuk"
"malam ini ?"
"iya dong kenapa emang ?"
"gak apa-apa , ayo dah aku ikut"
"yoo siapin ya baju hangat , sekitar 30 menit lagi gua jemput lu"
"iya , di tunggu loh"
"oke"

to be continue

Post a Comment

0 Comments