Ramon Season 2 eps.4

Belum sampai 30 menit aku langsung berangkat menuju rumah Putri , ketika sampai dirumahnya ku lihat dia sedang menunggu di depan rumahnya dengan menggunakan jaket levis berwarna biru dipadu dengan celana jeans juga memakai sepatu Country Boots berwarna coklat , oh iya Putri juga memakai helm . Oh Putri pake helm aja cantik apa lagi gak dipake ... helmnya masa yang lain .

"Oke udah siap nih ?" tanyaku
"eh tunggu bentar" jawab Putri
"tunggu siapa ?"
"ya temen-temen"
"hah ? temen siapa ?"
"ya si Rizal , Desi , Handan , Ian sama Arif"
"lu yang ngajak ?"
"iya dong , gak boleh ya?"
"ya boleh aja sih"
"hehe kirain gak boleh , oh ya kita tunggu di depan gapura aja"
"iya Put"
Akhirnya aku dan Putri menunggu semuanya di gapura dekat rumah Putri . Sekitar 10 menit mereka semua berdatangan bagai lalat di Warung Nasi Padang Uni Tini dekat rumah ku , lalu ku coba tanya Ian
"tadi katanya lu sibuk" tanyaku
"hahaha gua bohong , hehehe" jawab Ian
"terus siapa tuh yang dibonceng ?" tanyaku penasaran
"ini ? ini pacarku insya allah"
"pasti jadi Ian"
"hahahaha , ayo dah jalan"
"sebelum jalan doa dulu dong" sela Handan
Kami pun berdoa agar perjalanan panjang kami dilindungi oleh Maha Pelindung .

Aku membonceng Putri , Rizal dengan Desi , Adrian dengan wanita yang belum tau siapa namanya semoga kakinya tidak melayang dan Handan bersama Arif . Kami berangkat pukul 21.30 , melewati jalan Raya Bogor menuju puncak . Melewati dingin malam , melewati ramainya jalan raya dan Putri memelukku sangat erat seakan tak mau berpisah dari ku .

Sekitar 2 sampai 3 jam kami baru sampai di Rumah Makan Rindu Alam , saat itu memang sangat macet karena belum ada kebijakan plat B dilarang ke puncak mungkin sekarang sudah agak renggang jalannya , untungnya saat itu kami mengendarai motor dan bisa menyalip beberapa mobil yang sedang terjebak kemacetan .

Tak lama kami di Rumah Makan karena Putri , Desi dan wanita yang sedang didekati oleh Adrian sudah mulai mengantuk dan kami merasa kasihan . Sekitar 30 menit berada di Rumah Makan dan kami melanjutkan untuk menginap di villa milikku di daerah Bogor , sesampainya di villa aku langsung menunjukan kamar untuk para wanita ini tidur dengan lelap .

Lalu bagaimana dengan para Pria , ya main gaple sampai pagi . Oh ya saat kami menerobos kemacetan aku mendengar Putri berkata "Aku Cinta Kamu" tapi terdengar samar , aku kurang jelas dengernya . Makanya aku tanya "Hah ? , Hah ? Apaan sih ? gak kedengeran" eh si Putrinya kesel sendiri .

Its My Hope
Paginya , para wanita sibuk memasak sedangkan para pria tertidur pulas . Oh ya disini gak ada kisah mesumnya ya , jangan mulai ngeres hahahaha . Pagi ini Putri mengajak ku untuk mendaki gunung turuni lembah , sungai mengalir indah ke samudra , bersama teman bertualang , eh kenapa nyanyi Ninja Hatori . Yok balik ke cerita

Ya Putri mengajak ku untuk mendaki gunung gede di daerah Cibodas .
"Mon , kita nanjak gunung yuk"
"hah ? aduh males banget Put" jawabku dengan mata panda
"ihh , ayo Monn"
"aduhh , iya iya , cuci muka dulu ya"
"iya buruan"
"iya iya"
Namun setelah cuci muka dan gosok gigi , aku melihat makanan di dapur yang sepertinya nikmat , akhirnya aku belok ke meja makan dan makan dahulu , nom-nom . Baru saja aku mencicipi beberapa sendok makanan di dapur , tiba-tiba ada serangan dari arah barat daya dan ternyata Putri menjewer telinga ku
"Aduh , aduh" erangan ku kesakitan
"ayo ih jalan , malah makan dulu"
"ya makan dulu dong Put , belom makan kan gua"
"ih , udah gua siapin Mon buat nanti makan di gunung"
"oh udah di siapin , ngobrol dong"
"yaudah ayo jalan"
"ayo , ayo . Oh cayang cayang cayang" ucapku seperti menimang bayi

Oh ya hanya aku dan Putri saja yang pergi mendaki gunung , tadinya mau ngajak yang lain tapi kata Putri gak boleh , Ih Putri pelit . Tau gak ? , selama mendaki Putri selalu tersenyum dan setiap senyumannya mengarah padaku , tiba-tiba terasa sangat silau , aku rasa dia tadi pagi gosok gigi pake CloseUp , silaunya gak nahan .

Sekitar 3 jam kami menanjak memang lama karena aku sering istirahat capek cuk , sampai juga di air terjun apalah namanya aku lupa . Dan Putri masih dengan sikap senyam-senyum , hati gembira , wajah mempesona . Sedangkan aku , ngos-ngosan , rambut amburadul , muka kumel , capek , pucet , engap , maklum napas kuda .

Saat sampai di air terjun Putri sih seneng , biasalah selfie dengan sejuta gaya , maklum wanita . Kalo aku , saat sampai di air terjun hal pertama yang asik itu adalah cari tempat bersandar , mantap . Saat Putri asik berselfieria , aku secara mengendap-endap mengambil makanan yang ada di tas dan isinya nasi goreng + ayam goreng + sambel ijo + tempe oreg pedes + kerang bumbu kuning , beuh mantap .

Namun Putri keburu selesai selfie , dia akhirnya mengetahui bahwa aku sedang makan .
"lu tuh ya kalo soal makanan gak bisa toleransi" ucap Putri
"ya gak bisa lah , dari semalem gua belum makan , perut gua isi angin mulu"jawab ku
"hehehehe , yaudah gua ikutan dong"
"silahkan Putri"
"eh , Ramonn , kenapa lu ambil semua lauknya"
"hehehe maaf , laper gua , nih gua balikin masih utuh"
"bener-bener lu , sugil"
"apaan sugil ?"
"suka gila ahahahhaa"
"ahahahaha"
Kami menyempatkan makan dahulu .

Saat kami sedang makan , aku coba menyela
"Put ?"
"iya Mon"
"kalo gua suka sama lu , lu mau ngomong apa ?"
"hmm , makasih udah suka sama gua"
"ohh gitu , kalo gua jadi pacar lu pantes gak gua ya ?"
"hmm gak tau dah , bukannya dulu lu bilang kita gak boleh pacaran"
"itu kan dulu , hmm kalo gua nyatain sayang gua disini lu mau nerima gak ?"
"hah ? disini ?"
"iya dong Put"
"kalo disini gak bakal gua terima"
"ohh gitu" aku langsung bediri
"mau ngapain Mon ?"
"mau jadi pacar lu"
"hah ? lu ngomong apa sih ?"
Namun aku diam dan mencuci tangan ku dan aku teriak
"Permisi permisi , Ibu-ibu Bapak-bapak adik-adik kakak-kakak yang lagi sibuk mohon mendekat sebentar"
"eh Mon lu mau ngapain ?" dengan wajah bingung
"Sini dulu semuanya , hari ini saya Ramon Farid Ardiansyah akan mencoba untuk meluluhkan hati wanita cantik yang ada dihadapan saya ini"
"ihiiyyy suit suit ,, hohohoho" para penonton dadakan kegirangan
"Put , boleh gak gua jadi pacar lu ?" to the point aja coy
"aduhh , jangan kayak gini juga kali caranya" Putri agak panik
"ihh malah aduh aduh belom diapa-apain udah aduh aduh , jawab aja ya apa tidak , simple kan"
"terima , terima , terima , terima" seru penonton dadakan
"hahahhaa , oke aku terima Ramon"
"jawabannya iya nih ?"
"iya Ramon , ih lu kok bolot banget"
"hahahaha"
Para penonton dadakan pun ikut senang juga dan bahkan ada yang ngomporin
"cium , cium , cium"
"belum muhrim mas" jawabku
"iya belum muhrim" jawab Putri
Tak lama penonton ini misbar , gerimis bubar . Nyatanya waktu itu memang gerimis jadi kami memilih turun gunung , berduaan sambil hujan-hujanan dan bergandengan tangan udah kayak kakek nenek mau nyebrang jalan raya .

to be continue

Post a Comment

0 Comments