Senior High School Story

Pendahuluan
Hai , namaku Nadia Disa Safitri . Teman - teman ku biasa memanggilku Disa , aku lahir di Bandung namun telah lama menetap di Jakarta . Ayahku anggota TNI AD , beliau adalah seorang Mayor dan sekarang sedang tugas di luar negeri dengan misi penyelamatan warga sipil , wow memang hebat Ayahku . Dan Ibuku adalah guru sekolah dasar beliau mengajar di kelas 6 SD , Ibuku pandai bermain alat musik mulai dari gitar , piano , biola bahkan drum . Kata Ibuku , Ayahku tertarik pada Ibu karena Ibu bisa bermain alat musik .Hmm , hebat memang .

Oh ya , hari ini aku mau bercerita tentang hari - hari indah ku selama aku sekolah di SMA . Siap - siap ya duduk manis dan siapkan cemilan supaya tidak bosan .

My First Day
Hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah , aku dan semua siswa baru di perintahkan oleh kakak kelas ku untuk memakai baju dari sekolah kami masing-masing . Kami juga di wajibkan untuk memakai tanda pengenal berukuran 30 cm x 15 cm di dada kami , bagi perempuan seperti ku kami di wajibkan untuk memakai pita dan di kepang di rambut kami minimal 20 . Sunggu ribet memang , tapi itulah masa orientasi ku waktu itu .

Aku di pilih untuk masuk kelas 10A bersama semua orang yang aku tidak kenal , mungkin hanya beberapa yang aku kenal dari SMP . Oh ya saat pertama masuk kelas , kelasnya memang nyaman ada 2 kipas angin yang besar dan masih bisa berfungsi , juga ada beberapa ventilasi yang aerodinamis sehingga membuat kelas ku terasa sejuk .

Saat hari pertama , memang terasa sangat lama . Durasi 3 jam serasa 3 minggu , setiap detik aku merasa bosan karena hanya mendengar kisah teladan kakak kelas ku yang belum tentu benar . Aku sebenarnya merasa kesepian , walaupun ada saudara ku yang sekelas dengan ku .

Namun semua keheningan pecah ketika ada seorang siswa dari kelas 10B , dia sedang di hukum entah apa salahnya aku tidak tahu yang penting saat itu semua mata tertuju pada siswa itu
"ini kenapa bang di suruh kemari" kakak kelas ku sedang bertanya ke temannya
"lagi di hukum , gara-gara bilang sekolah ini jelek" temannya menjawab 
"yaiyalah jelek" siswa yang di hukum membentak
"berani banget lu teriak kayak gitu" kakak kelas ku balik membentak
"lah terus , kakak bilang sekolah ini bagus ? kayaknya kakak salah minum  obat pagi ini" eh siswa itu malah balikin
"emangnya lu mau sekolah dimana ?"
"Sekolah Pelayaran"
"terus , apa cita-cita lu kalo udah masuk Pelayaran"
"Saya mau jadi Pemberontak"
"lu ngomong apa sih , maksudnya apa ?"
"suatu hari nanti bila hukum sudah kalah dengan uang , gua bakal muncul dan bakar gedung DPR" tiba-tiba hening
"kok pada diem , orang gua cuma akting" dan kembali hening episode ke 2

Aku aneh melihat orang ini , maunya apa coba aku jadi bingung , eh ngapain juga bingung dia bukan siapa-siapa aku kok 
"kalo emang lu mau masuk sekolah pelayaran , gua pengen denger yel - yelnya" kakak kelas ku menantang
"oke , kawan-kawan dengerin ya lagu plesetan gua"
"nenek moyang ku seorang pelaut , punya senjata di bawah perut , kadang memanjang kadang mengkerut , sekali tembak perutnya gendut" itu adalah lirik lagu yang di plesetin sama orang aneh ini , serentak teman satu kelas ku tertawa terbahak-bahak , memang agak lucu dan dia pun mununduk seperti artis yang sudah selesai menyanyi dan dia pergi dengan ucapan
"terima kasih , i love you all"
Jujur , aku pertama kali denger lagu itu , memang lagunya di plesetin dari lirik aslinya . Aneh memang hahahaha .

Si Siswa Aneh
Gak kerasa udah 2 bulan aku sekolah disini , ternyata semua siswa kelas ku asik kalo di ajak ngobrol. Mereka tidak sombong apalagi ketika aku ingin mencontek , hus jangan ikutin aku nanti kamu jadi kecanduan nyontek gak baik loh .

Suatu hari ada percekcokan antara kelas ku dengan kelas 10B , biasalah masalah harga diri dan ketenaran . Sampai saat puncaknya kelas 10B menyerang kelas ku dan memang saat itu tidak ada guru , mungkin semua siswa lelaki dari kelas 10B masuk ke kelas ku . Namun ada yang aneh , ketika semua orang sedang sibuk perang-perangan ada 1 lelaki yang waktu itu nyanyi di kelas ku dan dia mengahampiri ku lalu berkata
"hei , Disa ya?"
"iya"
"pulang sama siapa ?" hah tau nama dia aja belum udah nanya pulang sama siapa ?
"sama saudara gua"
"oh , heh lu saudara Disa ?" dia langsung nanya ke Andini saudara ku
"iya emang kenapa ?" Andini menjawab
"tolong jagain dia ya , gua belum bisa jagain dia" dengan pedenya siswa itu menjawab
"oh iya iya" Andini menegaskan
"loh kenapa harus Andini yang jagain ? , kan gua bisa sendiri" aku malah bingung
"biarin dia jagain lu , lumayan latihan jadi security"
"hahahaha" aku malah ketawa mendengarnya
"heh , nama lu siapa ?" aku bertanya
"besok , lu bakal tau nama gua"
"hmm , kenapa lu bisa yakin ?"
"gua yakin karena tatapan mu mengalihkan pantat ku"
"hahahaha" memang aneh orang ini
Sebenarnya aku tak mau menuggu siapa namanya dan aku juga tidak terlalu tertarik kepadanya

Keesokan hari kami semua di perintahkan untuk berkumpul di lapangan , katanya ada ucapan terima kasih dari kepala sekolah kepada muridnya yang telah memenangkan olimpiade fisika se-Indonesia , lalu di panggilah Billy Fauzi dan aku baru tersadar bahwa dialah orang aneh itu . Aku beneran gak nyangka , manusia yang aku bilang orang aneh ternyata juara satu lomba fisika se-Indonesia .

Kepala Sekolah pun menyilakan Billy untuk memberikan ucapan terima kasih , Billy pun naik ke atas mimbar lalu loncat-loncat kecil seperti anak kecil kegirangan
"Assalamualaikum semuanya"
"makasih kepada Bapak Kepala Sekolah yang tampan ini , sudah memberi piala yang harganya 56 ribu rupiah dan di beli di daerah Dewi Sartika"
"Oh ya tidak lupa , untuk semua Kakak kelas ku terutama kelas IPA . Aku telah mengalahkan kalian hahahaha , dan aku bukan bermaksud sombong loh hahahaha "
"udah segitu aja , terima kasih semua ,  Wassalam"

Aduuhh , mau di bilang apa coba si orang itu ngasih sambutan kayak orang sakit ayan , bener-bener aneh . Kalo kalian mau tahu , sebenarnya pada saat dia beri ucapan sambutan atau apa lah itu semua orang pada bengong mungkin ada beberapa orang yang tertawa melihat manusia aneh ini berdiri dan berbicara di depan orang banyak .

Billy Masuk IPS
Tidak terasa , sudah 1 tahun aku sekolah di situ .Akhirnya aku masuk IPS 1 , dan kembali punya teman baru yang di campur dari beberapa kelas . Dan lagi , aku tidak menyangka jika Billy satu kelas dengan ku , bukannya dia pinter Fisika lalu kenapa masuk IPS bukannya malah masuk IPA . Dan kebetulan sekali hari itu tempat duduk ku sejajar dengan Billy , aku pun mencoba ngobrol dengannya
"heh , Billy"
"oh iya , eh Disa , apa kabar ?"
"baik , hmm kenapa lu masuk IPS ?"
"ohh , gua cari suasana baru aja"
"kok suasana baru ? bukannya bagus kalo lu pinter Fisika masuk IPA ?"
"gak ah , kalo nanti gua masuk IPA gua bakal ranking 1 , kalo udah Ranking 1 gua bakal sombong , kalo udah sombong lu malah gak mau deket sama gua , makanya gua gak mau masuk IPA"
"emangnya gua mau deket ama lu ?"
"gak usah ditanya , dari tadi kan lu mau deket sama gua"
"buktinya ?"
"lu nanya kenapa gua masuk IPS dah itu doang" wah bener banget , wajah ku langsung memerah
"iya kan" Billy makin menegaskan 
"Gak ah" kata ku sambil sedikit kesal
"ya berarti gua salah" 

Ternyata Billy sangat pintar , bahkan guruku di ajari olehnya . Aku memang senang satu kelas dengannya , karena aku bisa nyontek tapi ketika ujian aku dilarang nyontek sama Billy , kata dia 
"Kalo lu serius , semua gak bakal sia-sia"
Aku pun langsung menunduk sambil merenung , ucapannya memang benar tak sedikit pun yang salah, mungkin memang aku harus mulai serius .

Walaupun aku sudah sangat serius , namun aku hanya mendapatkan nilai standar dan bagiku belum maksimal . Aku harus bisa memaksimalkan nilai ku tanpa mencontek ke Billy .  Sampai suatu hari akhirnya ada ide terlintas di kepala ku untuk belajar bersama dengan Billy , lalu aku coba membujuknya 
"Billy"
"iya , kenapa ?"
"hmm , gua boleh belajar bareng sama lu gak ?"
"oh boleh aja , sama siapa aja"
"gua doang"
"ah egois lu , ajak siapa kek emak lu kalo bisa kakek lu"
"ih serius gua , yaudah gua ajak saudara gua"
"bertiga doang , ajak si kucrut tuh"
"siapa kucrut ?"
"tuh Anton"
"oh , kenapa gak lu aja yang ngajak ?"
"kan yang nawarin belajar bareng elu bukan gua"
"oh iya deh , dasar pemalas"
"whatever"
"hmm belajar barengnya di rumah lu ya ?"
"iya tenang"
"yeeee , eh"

Entah kenapa , aku merasa seneng aja hari itu bisa ke rumah Billy dan belajar dengannya . Sebenarnya aku suka sama Billy , dia orangnya baik gak sombong tapi agak nyeleneh dan benar aku semakin suka setiap harinya . Oh ya hari ini aku dan saudaraku belajar bareng di rumah Billy . Rumahnya tidak terlalu besar cukuplah untuk memarkirkan 2 truk pasir .
"ayo masuk sini , anggap aja rumah gua"
Billy nyuruh kami masuk ke rumahnya , tapi tunggu dulu ada yang aneh dengan ucapannya tadi ah tak perlu kupikirkan . Kami pun di ajak duduk di sebuah saung buatan Om nya , cukup lega dan pas untuk 10 orang dan kami di suguhkan kue bolu dan minuman es sirup cocopandan . Wow dia tau jika aku haus dan lapar , makasih Billy hahahaahaha aku sangat senang .

Akupun mulai belajar bersama dengan Billy , saudaraku dan Anton si manusia apa kerbau , kenapa aku bilang kerbau karena memang kerjaannya tidur terus . Saat aku minta di ajarkan sama Billy dia malah memberikan aku 2 soal dan dia berkata
"gua bakal ngajarin semua yang gua bisa , kalo lu udah bisa ngerjain 2 soal ini"
"cuma 2 soal ?" tanya ku dengan sombong
"iya gua kasih waktu 5 jam"
"gak kelamaan ?"
"cukup kok segitu"
"oke gua selesaikan berdua"
"oke gua tungguin , oh ya gua tidur ya kalo udah selesai bangunin , itu juga udah ada caranya lengkap"
Dengan santainya Billy menggelar tikar dan tidur dibawah pohon yang sejuk , tiba-tiba Anton juga mengikuti Billy tapi Anton tidur di saung dan sangat mengganggu .

Sebenarnya aku belum lihat soalnya bagaimana , namun ketika kulihat "hah" aku cuma bisa membuka mulut ku , karena memang aku tidak mengerti soal ini . Aku mencoba melihat caranya sesuai petunjuk Billy , namun tetap saja tidak bisa ku mengerti . Pada saat itu juga aku mencoba membangunkan Billy 
"Bil , ini gimana caranya"
"banguninnya kalo udah selesai kalo belum , ya sabar ya tunggu 2 jam , gua ngantuk"
"yah gua gak ngerti"
"yaudah sabar 2 jam lagi gua bangun"
"ihhh Billy"
Ternyata dia malah cuekin aku dan tidur dengan nyenyaknya , aku kesel bener sangat kesel bukannya bantuin malah tidur . Aku coba membolak-balik halaman untuk mencari jawabannya ternyata memang sulit , kulihat Andini mengantuk dan dia bersandar di dinding saung tak lama kemudian Andini juga tertidur . Aku di tinggal sendiri dengan 2 soal yang sama sekali tidak ku mengerti

"Udah kenyang tidurnya ?" nyawa ku belum terkumpul ketika Billy bertanya kepadaku
"eh , sory gua ngantuk sih"aku gak sadar tidur di samping Billy
"tadi gua gak jadi tidur , lu malah tidur di samping gua , ganggu aja"
"hah , iya apa ?"
"masih mau ngeles ? , udah makan belum lu ?"kulihat Andini dan Anton sedang makan
"belum"
"yaudah makan dulu sini , bareng-bareng"
"oh iya"
"cuci muka dulu , udah kayak gembelan kramat jati aja lu"
"hahaha iya iya"
Aku cuci muka dan cuci tangan lalu mengambil nasi dan lauk yang sudah di sediakan oleh Billy di atas saung
"ini Ibu lu yang masak ?"
"kagak"
"lu beli ?"
"kagak"
"terus ini lu masak"
"iya"
"emang tinggal sendirian disini ?"
"iya emang kenapa ? , lu mau nginep , nginep aja kali"
"gak ah makasih , emang kemana keluarga lu ?"
"kalo emak gua udah gak ada , bokap kerja di luar kota dan adek gua tinggal sama nenek gua"
"ohh , emangnya lu gak takut sendirian ?"
"takut sama siapa ? sama setan ?
"iya"
"jujur gua gak takut sama begituan , gua lebih takut sama diri gua sendiri"
"kenapa ?"
"gua takut kalo gua gak bisa mengontrol diri gua , udahlah makan ngapain ngomong ginian"

Dari percakapan yang ku dengar sepertinya Billy menyimpan rahasia hidupnya yang tidak mau di ungkapkan , oh ya sayur asem buatan Billy enak loh , ayam gorengnya juga enak . Billy cuma tinggal bersama pembantunya disini dan semua masakan ini Billy yang masak tapi aku kurang percaya . Hehehe , ah tidak peduli yang penting aku kenyang

Selesai makan , aku mau ijin pulang karena memang sudah sangat sore . Aku pun di antar oleh Billy dan Andini di antar oleh Anton , sebenarnya aku meminta agar Billy melambatkan laju motornya aku  karena aku ingin berlarut-larut bersama Billy . Aku pun mulai memeluk Billy dengan erat seakan tak mau melepaskannya
"Dis .."
"apa Bil ?"
"jangan kenceng-kenceng meluknya , dada gua nyesek"
"ohh maaf ya Bil"
"iya jangan di ulangi lagi"

to be continue

Post a Comment

0 Comments