覇気 (Ambisi)..

Bertemu Kirana
---------------

Sudah hampir 1 minggu aku melewati hal yang buruk sejak kejadian sore itu dipantai. Dan akhir-akhir ini juga aku selalu terpikirkan oleh Anisa dan juga Kirana.

Dalam seminggu ini juga aku bermimpi kedua orang itu, aneh saja aku terpikir sampai terbawa mimpi. Gila aja bisa mikirin salah satu orang yang gak kita kenal sama sekali, ketemu cuma buat masalah dan pergi cuma ninggalin pesan kalau kita bakal bertemu lagi tapi ya sampai sekarang aku belum bisa merasakan kalau kita bakalan bertemu lagi.

2 minggu setelah kejadian Anisa
---------------
Udah 2 minggu lewat, aku justru merasa kayak emang gak bakalan ketemu lagi. Ya enggak tau juga sih, tapi kemampuan yang biasa aku gunakan malah akhir-akhir ini justru tidak terpakai.

Ngomong-ngomong hari ini adalah 2 minggu dan 4 hari setelah kejadian buruk yang dialami Anisa. Dan hari ini juga aku akan bertemu Anisa untuk membahas project kami.

Sebelumnya, kita berdua bekerja sama dalam membangun sebuah infrastruktur yang nantinya berguna untuk masyarakat dekat kampus aku dan Anisa, kita juga dibantu dalam pendanaan oleh kampus. Sangat kebetulan aja sih, soalnya Anisa terlibat dalam banyak aktivitas kampus jadi dia cukup terkenal dan berbanding terbalik dengan aku yang masih suka jalur independen dalam memulai suatu hal.

Oh ya, dalam 2 minggu terakhir ini aku yang membantu semua kerjaan Anisa, bahasa gaulnya backup. Aku jelas tau apa yang dirasain Anisa, tapi enggak bisa memaksa dia juga buat bantu kerjaan

gimana ya ?

mau enggak mau aku yang backup semua kerjaan dia sampai dia bener-bener pulih

Nunggu..
---------------
"Aku menunggumu ditempat biasa

berharap kau datang menemui aku

datanglah cepat jangan terlambat

Anisaaaa..."

"Jijik bangsat haha, pesen minum dulu deh, angkot gua kejebak macet" jawab Anisa

"gua udah pesen 2 gelas ini, saking ausnya"

"yaudah pesen lagi haha, sekalian pesenin gua roti bakar yang biasa ya?"

"sip oke deh"

sempat chatting sedikit supaya tau posisi Anisa dimana, kita biasanya ngobrol di semacam warkop gitu, masih sekitaran kampus. Tempatnya sih bagus buat ngobrol, penjualnya banyak, pembelinya banyak, perokoknya juga banyak.

Kenapa gua lebih milih disini meskipun ada yang lebih bagus dan udaranya bersih ?

Ya poin pertama udah pasti murah dan gua lebih asik ngobrol ditempat kayak gini, bisa dari pagi sampai malam.

Kalo ditempat lain, begitu makanan abis diusir halus

"ayo mas gantian, ada yang mau makan juga"

"gua belom bakar rokok udah diusir aja"

ya begitulah, kurang suka kalo nongkrong disitu lagi.

---------------
Nungguin Anisa lama banget, udah lebih dari 40 menit.

Dia naik angkot apa gerobak ? macet ya kali lama banget

Minumanku sudah habis 3 gelas tambah nasi warteg 1 piring

Kalo bukan karena kasih laporan kerjaan enggak bakal gua nungguin lama gini, eh tapi bisa dikirim via wa ya?

"Nyet, gua kirim laporan via wa aja ya?"

"yaelah tunggu aja, dikit lagi gua sampe"

"udah hampir 1 jam, gila kali lu ya?"

"hahaha, sabar sih, orang sabar disayang pak sabar" (pak sabar tukang ketoprak)

"hahahaha bajing, yaudah gua tungguin dah, asli dah"

"iyaa sih sab......"

"hei.." belum selesai baca chat dari Anisa ada seseorang memegang pundakku dan menyapa

Sudah pasti aku nengok

"eh..." aku terdiam

dia jalan dengan tatapan tajam, lalu duduk dikursi depanku

banyak orang yang melihat dia, naksir kali..

"cantik banget tuh cewek..."

"siapa tuh.."

"anjir siapa tuh yang kacamata"

"coy, cewek cakep"

"mana mana"

entah kenapa, saat dia datang kemampuan milikku kembali. Kirana sekarang ada dihadapanku, ngapain dia disini.

Disaat aku lagi ribet ada kerjaan sama Anisa.

"udah lama?"

"udah, udah 7 semester"

"maksudnya udah lama disini?"

"oh sory, lumayan" waduh aku enggak nyambung diajak ngobrol

"jadi gini, aku kesini mau kasih buku ini doang, semoga bermanfaat"

"buku apaan ini ?"

"nanti juga kamu tau" Kirana enggak lama beranjak pergi, datang kasih buku pulang kagak pamit. Bocah jelangkung nih kayaknya.

eh sebentar deh, dia datang tapi aku enggak ngerasain apa-apa. Biasanya ada hawa atau seperti pertanda kalau dia bakalan kesini.

Apa karena kemampuanku yang udah mulai berkurang, apa karena udah jarang berlatih atau karena sedang capek-capeknya mengerjakan banyak hal.

Jadi seperti tidak fokus.

---------------
Aku sedikit penasaran dengan isi bukunya

Tiap lembar sama seperti buku pada umumnya, namun ada yang aneh pada halaman tengah.

Seperti tulisan poneglyph yang aku saja tidak tau apa maksudnya.

Tapi setelah membuka halaman selanjutnya, mulailah hal aneh terjadi.

Aku mulai mendengar dengungan suara ditelinga sama seperti dipantai waktu itu dan dengungan itu seperti memberi pertanda kalau ada yang meninggal, tapi aku justru dapat melihat kejadiannya.

Aku melihat...

Post a Comment

0 Comments