4''Bagian 2''

Menghapus Rencana Rahasia
Setelah itu Raka membawa sang Putri untuk bersembunyi , sedangkan para petualang berpencar agar para penyergap tidak membunuh mereka . Sementara itu , Raka berhenti sejenak karena sudah merasa jauh dari para penyergap .

"wahai tuan Putri , apa kamu baik-baik saja ?" tanya Raka

"oh , aku baik-baik saja . Kamu sendiri bagaimana keadaannya ?"

"saya baik-baik saja tuan Putri"

"sebenarnya apa yang sedang terjadi ?"

"kami para petualang , diberikan perintah untuk menyerbu kereta tuan Putri , namun perubahan rencana yang tidak terduga"

"kamu tentara bayaran ?"

"kurang lebih seperti itu"

"oh begitu , bolehkah aku minta sesuatu pada mu ?" tanya sang Putri

"oh tentu , silahkan"

"aku ingin buang air kecil"

"oh silahkan , saya tidak akan mengintip"

Setelah itu , tidak ada suara lagi dari sang Putri . Raka akhirnya menoleh kebelakang dan melihat sang Putri melarikan diri

"aduuhh , kenapa harus aku yang menjaga tuan Putri" lalu  pergi bagaikan bayangan

Dan sang Putri berlari dengan gaunnya yang sudah kotor , dia berlari terengah-engah dan akhirnya dia  isitirahat sebentar . Tiba-tiba keluar 2 orang pasukan Revolusioner dari  dalam sempak , eh salah semak-semak maksudnya .

"Nah , akhirnya kita bertemu tuan Putri" ucap salah satu pasukan

"eh eh eh , siapa kalian ?" tanya tuan Putri

"siapa kami ? , saya Astu"

"dan saya Tuti . Kami berdua adalah .."

"ASTUTI !!!" sambil megang tangan kayak orang mau nyaleg 

"apa itu astuti ?" tanya sang Putri

"itu adalah gabungan dari nama kami berdua" 

"ohh iya iya , bisa bisa , oh ya ada perlu apa kalian ?"

"kami akan membunuhmu tuan Putri"

"kenapa kau ingin membunuhku ?"

"agar para petualang dimusuhi dan diboikot . Mohon maaf Putri kami harus membunuhmu , ini adalah perintah dari atasan kami" jawab salah satu pasukan Revolusioner yang sudah siap memenggal kepala sang Putri dengan katana miliknya .

Tiba-tiba ada 1 bayangan yang datang dari belakang dan berkata " tidak baik melawan seorang wanita" , ternyata Raka datang menyelamatkan sang Putri

Dan 2 pasukan itu mati ditempat , entahlah apa yang Raka lakukan .

"kamu kenapa lari ?"

"aku takut kamu membunuh aku"

"tenang aku tidak akan bunuh seorang Putri . Mulai sekarang kamu jangan lari lagi , karena saat ini tuan Putri adalah tanggung jawab saya"

"maaf ya sudah merepotkan"

"tidak apa-apa , ayo kita pergi" Raka mengulurkan tangannya

"hmmmm , aduuhhh . Sepertinya kaki ku terkilir"

"yasudah sini aku gendong"

"hmmm , maaf ya sudah merepotkan lagi"

"kenapa tuan Putri meminta maaf terus , toh tuan Putri tidak salah .Lagipula lelaki adalah tempat repotnya para wanita"

"aku salah lari dari kamu"

"itu salah saya , tidak mengawasi tuan Putri"

Setelah cukup lama berjalan dalam hutan , akhirnya mereka istirahat .

"klentang klentoong , bletak bletok" terdengar suara lapar dari perut sang Putri

"hehehe , aku lapar"

sambil senyum Raka berkata "tunggu disini akan kucarikan makanan untuk kita malam ini"

"makasih ya , sudah mau aku repotin"

Raka hanya senyum

#setelah makan rusa hasil buruan Raka

"hei , ada yang masih belum aku tanyakan selama ini" sang Putri

"mau tanya apa tuan Putri ?"

"siapa  namamu ?"

"nama saya Raka , lalu  siapa nama asli tuan Putri"

"namaku Anastasya"

tiba-tiba datang burung pembawa pesan milik Gibran dan isi dari pesan tersebut adalah
"Besok kita bertemu di anak sungai Aldebaran dan kita telah dijebak oleh utusan Pasukan Revolusioner . Dan jaga agar si Putri tetap aman , mulai sekarang itu tanggung jawab mu"

"apa isinya ?" tanya sang Putri

"cuma tagihan PLN sama wifi Speedy , pesan dari Gibran jika kita telah dijebak"

"ohhh"

"hmm tuan Putri..."

"eh , tunggu tunggu jangan panggil aku tuan Putri , aku bosan mendengarnya . Panggil saja Anastasya"

"oh oke , jadi begini tuan Putri"

"ehhhhh"

"oh maaf jadi  begini Anastasya , kamu benar-benar mirip teman perempuan ku dulu"

"teman kencanmu ?"

"bisa dibilang seperti itu"

"lalu kemana dia saat ini"

"dia bergabung dengan pasukan revolusioner , namun nyatanya saat ini kita sedang berperang dengan pasukan itu"

"sudah berapa lama kamu tidak bertemu ?"

"cukup lama , mungkin dia saat ini sudah menjadi wakil pemimpin pasukan"

"lalu jika kau bertemu dengannya apa yang kau lakukan ?"

"mungkin hanya menyuruhnya keluar dari pasukan pengkhianat itu"

"jika dia tidak mau , apa kau akan memaksanya ?"

"saya tidak akan memaksanya , hanya mengajaknya dengan cara yang berbeda" jawab Raka dengan senyuman jahat

#sementara itu di markas pasukan Revolusioner

"wakil komandan saya punya informasi baru"

"katakan"

"2  pasukan kita terbunuh oleh si bayangan"

"Raka ya ?"

"dan tuan Putri Anastasya bersamanya"

"kumpulkan pasukan , lakukan penyergapan untuk 3 petualang dan Raka , biar aku yang mengatasinya" ucap wakil komandan



bersambung

Post a Comment

0 Comments